JANGAN SOMBONG KARENA MERASA LEBIH PINTAR



“Bukan berarti orang yang sekolahnya lebih rendah dari kita, kita jadi lebih pintar darinya. Atau ia jadi lebih bodoh dari kita. Kita tidak tahu, mungkin ia jauh telah belajar dari tempat lain.”

Sering kali mungkin kita mendengar banyak orang yang saling klaim kepintarannya. Saling menyalahkan ini dan itu, menyalahkan sosok ini dan itu. Merasa dirinya lebih pintar dari orang lain. Karena ia merasa telag belajar lebih tinggi dari orang lain. Karena ia merasa telah lebih tinggi sekolahnya dibanding orang lain. Padahal sebenarnya kita pun tahu, bahwa kita tidak pernah tahu kadar pengetahuan seseorang hanya dilihat dari sekolahnya. Ia mungkin bisa belajar dari tempat lain. Walau kita mungkin bisa menerka pengetahuannya dari cara berprilaku dan bertingkah. Namun semuanya itu tentu tak bisa menjadikan kita memberi label pada diri sendiri, bahwa kita lebih pintar dari orang itu.

“Walaupun kita mengetahui banyak hal, bukan berarti kita harus menganggap pendapat kita paling benar. Mungkin bisa jadi pendapat orang lain yang lebih benar, karena selama ini diri kita justru yang belum mempelajarinya karena tertutup kesombongan.”

Mungkin kita telah banyak mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Mungkin kita telah banyak belajar di berbagai sekolah, bahkan mungkin kita telah sampai ke sekolah yang begitu tinggi. Kita telah mengarungi berbagai tempat untuk menuntut ilmu. Kita merasa telah banyak belajar. Kita merasa punya banyak ilmu pengetahuan. Namun dengan semuahal itu, tentu diri ini tidak boleh merasa bahwa pendapat kita itu paling benar. Hanyak karena pendapat orang lain kita anggap bahwa mereka ilmunya tidak setinggi kita. Karena belum tentu kita selamanya benar. Bisa jadi pendapat mereka lah yang benar. Mungkin diri kita yang belum mempelajari tentang apa yang ia utarakan, karena kita sudah menutup hati kita dengan benih-benih kesombongan.

“Tidak semua hal bisa kita pelajari di bangku sekolahan, maka jangan menganggap diri kita paling pintar karena kita telah bisa bersekolah dengan jenjang yang tinggi. Ketahuilah bahwa setiap momen di hidup ini juga pembelajaran.”

Kita tentu menyadari bahwa tidak semua hal yang ada di dunia ini bisa kita pelajari di bangku sekolahan. Kita menyadari banyak hal di dunia ini yang memang bisa kita pelajari langsung bukan dari sekolah. Maka janganlah diri ini menjadi merasa selalu paling hebat karena merasa telah bersekolah lebih tinggi dari orang lain. Karena gelar kita yang tinggi, karena gelar kita yang panjang malah lalu kita menganggap orang lain di bawah kita. Ilmu harusnya mampu membuat kita menghargai orang lain, bukan malah membuat kita menyombongkan diri sendiri. Setinggi apapun sekolah kita, setinggi apapun gelar yang kita peroleh, dan sejauh apapun kita telah belajar.  Percuma saja jika kita tidak menghargai pendapat orang lain.

“Seseorang terlihat hina bukan karena ia bodoh, bukan karena ia tidak pintar. Justru karena ia menyombongkan kepintarannya, dia merendahkan orang lain yang tidak sepintar dirinya. Dia menjadi terlihat hina.”

Setiap orang mempunyai kemampuan tersendiri dalam belajar, ada yang mudah bisa dan juga ada yang memang butuh waktu cukup lama untuk bisa memahami sesuatu. Hal itu karena memang kita semua tidak terlahir dengan kemampuan yang sama. Namun bukan berarti saat kita belum bisa memahami sesuatu, lalu kita menjadi hina. Terpenting adalah kita yang memang berusaha. Hina bukan karena kita tidak menjadi orang yang pintar, justru terasa hina jika kita menjadi pintar namun malah merendahkan orang yang kurang pintar. Menjadi pribadi yang merendahkan kemampuan orang lain tentu hal itu menjadikan kita sosok yang sombong.

“Mungkin kita pernah melihat, seseorang yang punya gelar yang yang panjang. Lalu minta dihargai seperti ini dan itu. Seharusnya gelar pengetahuan itu membuat kita bisa menghargai orang, bukan justru minta dihargai.”

Pengetahuan dan luasnya ilmu yang kita peroleh tidak lantas membuat kita menuntut orang lain untuk menghargai kita. Tanpa minta dihargai pun, jika ilmu pengetahuan yang kita punyai dirasa masyarakat itu bermanfaat niscaya kita menjadi orang yang dihargai. Kita belajar bukan hanya sekadar mencari gelar yang begitu panjang. Mungkin lucu rasanya jika diri kita diperbudak oleh gelar kita sendiri, merasa ingin dihargai seperti dan itu. Selalu merasa ingin diistimewakan, duduk di tempat yang diisitimewakan, dipanggil dengan panggilan yang diistimekan, diberi hidangan yang diistimewakan. Mengapa diri kita justru gila diistimewakan? Mengapa kita menjadi seperti itu?

“Hidup itu memang bukan seberapa pintar diri kita, bukan seberapa banyak gelar yang kita peroleh. Namun seberapa kita bisa bermanfaat dari itu semua, seberapa kita bermakna dengan segenap ilmu yang kita miliki.”



0 Response to "JANGAN SOMBONG KARENA MERASA LEBIH PINTAR"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.